Potensi anak ibarat balon. Ada yang besar dan ada yang kecil. Tidak hanya poensi kearah yang baik, tetapi termasuk di dalamnya adalah potensi lain yang sebenarnya tidak bagus untuk anak. Semakin banyak udara di pompa ke dalamnya maka akan semakin besarlah balon tersebut. Tumbuh kembangnya potensi anak tergantung pada pembelajaran yang terus diterimanya. Pembelajaran yang tak lain bertujuan menghasilkan anak-anak yang mandiri. Bukan hanya mandiri dalam mencari nafkah, tetapi juga mandiri mengembangkan kemampuan fisik, mental, sosial dan sisi emosionalnya.
Perkembangan jaman membuat anak-anak, tidak hanya di kota besar, tetapi bahkan di wilayah pedesaan mengalami gejolak kebudayaan. Orang tua yang sibuk, cepatnya perkembangan pengetahuan berkat informasi yang mengalir bagaikan sumber air di pegunungan, tuntutan menguasai berbagai ketrampilan, kemampuan menyesuaikan diri dengan kehidupan masa kini, serta gencarnya serbuan informasi dan budaya asing membuat anak mudah kehilangan arah. Munculah tekanan yang mengakibatkan stress.
Peran keluarga dalam proses tumbuh kembangnya anak sangatlah penting. Membawa anak menjelajahi lingkungan dan membiasakan menjalin hubungan antar sesama, selain menimbulkan penghayatan yang mendalam juga akan membukakan pikiran, wawasan, serta perkembangan pribadi anak. Diperlukan kerjasama terpadu antara orang tua, pendidikan sekolah, luar sekolah dan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran.
Selain hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan psikologi, makanan yang di berikan untuk anak juga perlu diperhatikan dengan baik. Berdasar kajian hasil riset, diperoleh data bahwa beberapa kandungan dalam makanan mempunyai peran terhadap terciptanya stress anak. Gejala stress pada anak akan meningkat apabila terlalu banyak mengkonsumsi gula dan kafein, yang sering terdapat dalam kue, kudapan, biskuit, cake, permen dan beberapa makanan yang lain.
Bagaimana pengaruh stress terhadap tumbuh kembangnya anak?
Stress yang hebat lambat laun akan mempengaruhitubuh anak. Tidak hanya berpengaruh secara fisik saja, stress juga sangat mempengaruhi terhadap sisi psikologi dan emosi si anak. Rasa was-was, cepat marah, frustasi, kesulitan bersosialisasi atau menyesuaikan diri, dan lambatnya reaksi merupakan beberapa akibat yang ditimbulkan oleh stres.
Dengan berbagai hal yang memungkinkan terjadinya stres pada anak, perlulah kiranya orang tua memberikan perhatian yang lebih, dalam arti memberikan perhatian yang mampu menghindarkan anak-anak untuk mengalami stres. Perhatian dalam bentuk kasih sayang, menjaga makanan, melatih anak bersosialisasi, tidak menakuti anak dan terutama memberi teladan kepada anak untuk selalu dekat dengan TUHAN.
Bila ada indikasi anak Anda mengalami stres, hindari untuk merasa panik berlebihan karena bila Anda panik maka Anda dapat pula menderita stres sehingga tidak dapat membantu anak Anda. Yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak Anda adalah:
Perhatian dan kasih sayang yang dari orang tua tertutama yang dibutuhkan anak dan membantu anak terhindar dari stres. Maka, terus dukung, latih dan asuh anak Anda agar dia dapat menikmati hari-harinya dengan ceria.
Perkembangan jaman membuat anak-anak, tidak hanya di kota besar, tetapi bahkan di wilayah pedesaan mengalami gejolak kebudayaan. Orang tua yang sibuk, cepatnya perkembangan pengetahuan berkat informasi yang mengalir bagaikan sumber air di pegunungan, tuntutan menguasai berbagai ketrampilan, kemampuan menyesuaikan diri dengan kehidupan masa kini, serta gencarnya serbuan informasi dan budaya asing membuat anak mudah kehilangan arah. Munculah tekanan yang mengakibatkan stress.
Peran keluarga dalam proses tumbuh kembangnya anak sangatlah penting. Membawa anak menjelajahi lingkungan dan membiasakan menjalin hubungan antar sesama, selain menimbulkan penghayatan yang mendalam juga akan membukakan pikiran, wawasan, serta perkembangan pribadi anak. Diperlukan kerjasama terpadu antara orang tua, pendidikan sekolah, luar sekolah dan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran.
Selain hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan psikologi, makanan yang di berikan untuk anak juga perlu diperhatikan dengan baik. Berdasar kajian hasil riset, diperoleh data bahwa beberapa kandungan dalam makanan mempunyai peran terhadap terciptanya stress anak. Gejala stress pada anak akan meningkat apabila terlalu banyak mengkonsumsi gula dan kafein, yang sering terdapat dalam kue, kudapan, biskuit, cake, permen dan beberapa makanan yang lain.
Bagaimana pengaruh stress terhadap tumbuh kembangnya anak?
Stress yang hebat lambat laun akan mempengaruhitubuh anak. Tidak hanya berpengaruh secara fisik saja, stress juga sangat mempengaruhi terhadap sisi psikologi dan emosi si anak. Rasa was-was, cepat marah, frustasi, kesulitan bersosialisasi atau menyesuaikan diri, dan lambatnya reaksi merupakan beberapa akibat yang ditimbulkan oleh stres.
Dengan berbagai hal yang memungkinkan terjadinya stres pada anak, perlulah kiranya orang tua memberikan perhatian yang lebih, dalam arti memberikan perhatian yang mampu menghindarkan anak-anak untuk mengalami stres. Perhatian dalam bentuk kasih sayang, menjaga makanan, melatih anak bersosialisasi, tidak menakuti anak dan terutama memberi teladan kepada anak untuk selalu dekat dengan TUHAN.
Membantu Anak yang Mengalami Stres
Sebagai manusia yang belum berpengalaman dan kapasitas otak yang belum optimal, seorang anak tidak memiliki kemampuan untuk mencari solusi dari stres yang dideritanya sehingga perlu mendapat bantuan dari orang dewasa untuk dapat mengatasi kesulitannya sehingga stres yang dialaminya tidak berkepanjangan.Bila ada indikasi anak Anda mengalami stres, hindari untuk merasa panik berlebihan karena bila Anda panik maka Anda dapat pula menderita stres sehingga tidak dapat membantu anak Anda. Yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak Anda adalah:
Perbaiki pola asuh Anda
Bila selama ini Anda cenderung otoriter atau sebaliknya serba boleh, sebaiknya Anda mengubah pola asuh Anda agar anak Anda tidak merasa terbebani dengan tuntutan yang berlebihan. Sebaliknya, berikan aturan yang jelas, mengapa aturan tersebut diberikan dan konsekuensi apabila peraturan dilanggar. Jangan lupa untuk memberikan pujian jika anak Anda bersikap positif, tetapi berikan teguran atau disiplin apabila anak melakukan pelanggaran serta penjelasan mengapa disiplin diberikan dan bukan karena orang tua membenci anaknya.Jangan buat tuntutan yang berlebihan
Orang tua menginginkan anaknya mencapai yang terbaik, tetapi jangan tetapkan target yang tidak dapat dicapai oleh anak. Jangan pula mengritik atau membanding-bandingkan seorang anak dengan orang lain. Terimalah seorang anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Jika seorang anak gagal mencapai tuntutan yang Anda berikan, jangan menghukum atau mengejeknya, tetapi bantulah anak agar dapat menjadi lebih baik di kemudian hari. Kegagalan yang dialami anak sekarang bukan berarti dia tidak dapat menjadi lebih baik dan bukan berarti akhir segalanya.Buat kedekatan dengan anak dan komunikasi yang terbuka
Kedekatan orang tua dengan anak akan membantu seorang anak terbuka terhadap orang tua dan leluasa menjadikan orang tua sebagai tempat curhat. Anak dapat menceritakan kejadian yang tidak menyenangkan yang dialaminya saat di sekolah atau di luar rumah. Orang tua, sebagai manusia yang lebih berpengalaman dapat memberikan solusi yang baik untuk anak atau mengambil tindakan yang diperlukan agar kejadian tidak menyenangkan dapat dihindari. Ini sangat baik dibandingkan jika anak menceritakan permasalahannnya kepada teman sebaya atau orang lain yang tidak tepat yang dapat memberikan saran yang membuatnya semakin terpuruk.Ciptakan keluarga yang harmonis
Hubungan ayah ibu yang harmonis, kedekatan dengan kakak adik dan anggota keluarga lain membuat anak merasa nyaman dan betah di rumah, membantunya terhindar dari pergaulan buruk yang dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat membuat anak stres. Selain itu, dengan keluarga harmonis dapat menghindari terjadinya pertengkaran bahkan perceraian yang akan mengganggu kestabilan emosi anak.Bentuk anak yang mandiri
Seorang anak pada saatnya harus menjadi mandiri, karena tidak mungkin orang tua terus menerus mengawasinya. Maka, bantu anak dengan melatihnya untuk membuat keputusan yang diperlukan. Misalnya, saat seorang anak menanyakan apakah suatu tindakan boleh dilakukan atau tidak, ajak anak berdiskusi apa hal baik dan hal negatif yang akan terjadi jika anak melakukan hal tersebut. Hal ini dapat membantu anak jika suatu saat ia harus membuat keputusan tanpa bantuan orang tua. Anak yang mandiri juga akan lebih dpaat menyelesaikan masalahnya dan menangani saat dia merasa tidak nyaman sehingga mencegah anak mengalami stres.Beri keleluasan yang wajar untuk anak
Untuk hal-hal yang tidak terlalu prinsip, berikan keleluasan pada anak. Misalnya dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler atau kursus yang akan diikutinya. Biarkan anak menyalurkan hobinya sehingga anak tidak merasa terkekang dan menikmati aktivitasnya.Berikan makanan sehat dan tidur cukup
Karena asupan gizi dapat mempengaruhi stres anak, maka sajikan makanan yang bergizi untuk Anda, jangan membiasakannya dengan makanan cepat saji, soft drink, atau jajanan lain yang tidak bergizi. Juga biasakan anak agar makan dengan teratur dan tepat waktu. Sedangkan untuk membantu anak cukup tidur, bantu anak agar memiliki jadwal yang baik, tentukan kapan dia boleh bermain, kapan harus mengerjakan tugas dan jadwal lainnya sehingga anak memiliki waktu untuk tidur siang dan tidak sampai harus tidur larut malam untuk mengerjakan tugasnya.
0 Masukan:
Posting Komentar